Jumat, 21 Juni 2013

Alasan Cincin Pernikahan dipakai dijari Manis

cincin di jari manis


BeritaUnikInternasional – Alasan kenapa Cincin pernikahan selalu ada di jari manis, kok bukan di jari lainnya…sebenarnya saya juga bingung tapi setelah baca suatu artikel di beritaunik.net, menarik juga untuk diperhatikan. Coba deh ikuti langkah berikut ini, kalian pasti takjub karena Allah benar-benar membuat keajaiban (ini berasal dari kutipan Cina):

1. Pertama, tunjukkan telapak tangan anda, jari tengah ditekuk ke dalam (lihat seperti gambar dibawah).

alasan cincin di jari manis

2. Kemudian, 4 jari yang lain pertemukan ujung yang satu dengan ujung jari lainnya.

3. Permainan segera dimulai, 5 pasang jari tetapi hanya 1 pasang yang tidak akan pernah terpisahkan.

4. Cobalah untuk membuka ibu jari anda, anggap ibu jari mewakili orang tua anda, ibu jari bisa dibuka karena suatu saat kita akan pergi meninggalkan orang tua kita baik karena bekerja diluar kota ataupun  jika kita sudah menikah.

5. Tutup kembali ibu jari anda, lalu buka jari telunjuk anda, jari telunjuk mewakili kakak dan adik anda, mereka juga akan memiliki keluarga sendiri, sehingga mereka juga akan meninggalkan kita cepat atau lambat.

6. Sekarang tutup kembali jari telunjuk anda, buka jari kelingking, yang mewakili anak-anak. Lambat laun anak-anak juga akan meninggalkan kita.

7. Selanjutnya, tutup jari kelingking anda, sekarang cobalah untuk membuka jari manis anda tempat dimana kita menaruh cincin perkawinan pada umumnya, anda pasti akan merasa heran karena jari manis tersebut tidak akan bisa anda buka. Karena jari manis mewakili pasangan suami dan istri, selama hidup anda dan pasangan anda akan terus melekat satu sama lain.

Sama seperti sebuah kursi roda yang mana tidak bisa dipisahkan antara kursi dan rodanya. Jika tidak ada roda, benda tersebut hanya dibilang kursi. Begitupula sebaliknya jika tidak ada kursi benda tersebut hanya dibilang roda. Kedua benda tersebut harus saling melekat satu sama lain baru bisa kita bilang KURSI RODA.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar